Man 'arofa nafsahu faqod 'arofa rabbanu
Man 'arofa nafsahu faqod 'arofa rabbanu
Apa yang terpikir ketika mendengar kata filosofi? Tampaknya ga semua orang ya menyukai bidang ilmu ini, saya salah satunya. Namun, tidak menyukai bukan berarti anti atau tidak mau menyentuhnya sama sekali. Maka kali ini, saya beranikan diri mengulas sebuah buku sederhana namun syarat makna, yang berjudul "Cinta Yang Berpikir".
Yuk Review!
Buku yang berjumlah dua ratus empat puluh dua halaman di luar lampiran dan daftar pustaka ini di tulis oleh seorang homeschooler bernama mba Ellen Kristy. Sebagaimana yang tercantum di sampul bukunya, buku ini dikatakan sebagai manual book atau buku panduan untuk mengenal pendidikan karakter yang diusung oleh tokoh pendidikan lawas berkebangsaan Inggris bernama Charlotte Mason.
Buku ini dibagi menjadi tiga bagian yang dibuka dengan prolog sebagai perkenalan awal tentang pemikiran sang tokoh pendidikan. Lalu ditutup dengan epilog khas filsuf yang mengajak para pembacanya untuk berpikir 'what's next?'. Nah tiga bagian yang terdapat dalam buku ini, menurut saya sangat membantu para pembaca yang tertarik melakukan pendidikan rumah atau homeschooling, terutama yang ingin mengadopsi pemikiran Miss Mason ini. Yuk kita coba review lebih dalam (semoga ga spoiler ya😂😅)
Sekilas Filosofi
Di bagian awal, Mba Ellen Kristy pada buku ini membawa para pembaca untuk mengenal, memahami, dan meresapi filosofi pendidikan yang diusung Miss Mason. Filosofi ini bisa dikatakan sebagai rangkuman dari buku-buku yang ditulis Miss Mason kala itu, terutama terkait landasan filosofis metode Miss Mason.
Tentu dengan membaca buku "Cinta Yang Berpikir" ini akan sangat mempermudah proses perkenalan awal kita para pembaca dengan konsep Miss Mason. Mengingat bahasa Inggris sejaman Miss Mason tentu challenging alias susah 😅.
Sedikit bocoran tentang filosofi Miss Mason, bisa kita lihat dari dua puluh prinsip yang dijadikan pakem pelaksanaan metode Charlotte Mason ini. Apa aja sih? Berikut lima dari dua puluh prinsipnya:
1. Anak terlahir sebagai pribadi yang utuh, bukan lembaran kosong atau embrio yang berpotensi sebagai pribadi utuh.
2. Anak menyimpan potensi menjadi baik atau buruk.
3. Prinsip otoritas untuk hidup teratur dan harmonis
4. Prinsip otoritas berprikemanusiaan namun tegas dan jelas.
5. Tiga instrumen pendidikan yaitu atmosfer, disiplin dan kehidupan.
Masih banyak hal yang diulas dalam bagian ini. Menurut saya, bagian pertama ini benar-benar ngebentuk mindset dan dibacanya ga bisa sekali atau dua kali (ini saya sih 🤦😂). Karena memang bahasanya itu mempermainkan pikiran ala filsuf, tapi bukan filsud aliran berkelit ya. Yang suka muter2 ga jelas. Mba Ellen dalam bagian awal ini mencoba memantik benak kita untuk berpikir, berpikir dan berpikir. Makanya judul bukunya "Cinta Yang Berpikir" 😁🤫
Sekilas Kurikulum
Beranjak ke bagian kedua, mba Ellen Kristy mulai memperkenalkan apa saja yang menjadi menu kurikulum dalam pendidikan Miss Mason. Salah satu menu yang paling menarik bagi saya yaitu menu narasi yang memang menjadi ciri khas atau ikon dari metode Miss Mason ini.
Sekilas menu narasi ini terdengar biasa, yaitu menceritakan ulang apa yang sudah dibacakan. Tapi ada satu teknik yang digunakan Miss Mason yang menjadi aturan main dari aktivitas narasi ini, yang lagi-lagi menurut saya membuat si narasi ini ga jadi biasa, yaitu single reading alias sekali baca. Jadi ga ada tuh istilahnya pas narasi kita minta dibacakan ulang karena alasan ga fokus atau kurang terdengar atau lupa🤭. Narasikan setelah kita dengar teks dibaca sekali baca, narasikan apa yang ada dibenak kita.
Semoga saya ga spoiler ya 😅😬
Satu lagi menu menarik dan masih terkait narasi yaitu Living Books. Kalo dibahasa Indonesiakan apa ya 😅.
Namun setelah saya coba resapi semampu saya dari semua pemaparan para praktisi yang saya dengar dan baca. Dan juga hasil merenungi sekaligus merasa-rasai apa sih bedanya living book ini dengan buku-buku lain, bisa saya simpulkan bahwa living book itu adalah sebuah buku yang bisa membangkitkan dan merangsang akal budi kita untuk membuat ide hidup. Ide yang ketika kita selesai membacanya pun akan terus terngiang di benak kita. Ada rasa ingin membahas dan mencari tau lagi dan lagi terhadap apa yang didapat dan diolah oleh pikiran kita setelah membaca buku itu. Sebuah ide yang bisa membentuk sikap kita tentang hidup yang akan kita bawa kemana.
Okeh itu aja ya tentang kurikulum. Yang pasti dibagian ini juga dibahas tentang pelajaran lain dengan metode Miss Mason ini, seperti pelajaran Matematika, IPA, seni dan Bahasa.
Sekilas Komparasi
Bagian ketiga dari buku "Cinta Yang Berpikir ini, mba Ellen menyuguhkan sebuah perbandingan metode pendidikan yang kerap digunakan para homeschooler. Sebuah bahasan menarik yang bakal menjawab tebak-tebakan para pemula seperti saya yang biasanya sudah mengenal terlebih dahulu metode lain seperti Montessori. Ayo siapa yang ga kenal Montessori. Paling ga ibu Montes ini cukup terkenal dikalangan ibu-ibu muda di Indonesia.
Selain Montessori, ada empat metode lain yang disandingkan mba Ellen untuk komparasi, diantaranya:
1. Unit studies
2. Unschooling
3. Classical Education
4. Waldorf
Nah bagi teman-teman yang penasaran dengan metode pendidikan Miss Mason ini, bisa membaca buku mba Ellen ini sebagai perkenalan awal yang cukup intim menurut saya.
Oh ya, jika teman-teman tertarik mengadopsi metodenya, maka kita harus bersiap membaca buku asli pemikiran Miss Mason yang berjumlah enam buah. Apa aja?
1. Home Education
2. Parents and Children
3. School Education
4. Ourselves
5. Formation of Habits
6. A Philosophy of Education
Gimana? Semoga ulasan ini ga spoiler ya dan menambah rasa ingin tahu. Jikapun tidak homeschooling, menurut saya buku ini sangat membantu kita membentuk kembali filosofi pendidikan yang kita punya. Atau paling tidak menumbuhkan sikap penuh prinsip dalam pendidikan. Tidak hanya bisa diaplikasikan ke anak, metode Charlotte Mason ini bisa juga kita terapkan ke diri kita.
Udah ya reviewnya. Selamat berburu buku dan membacanya!
Batujajar, 5 September 2020
Tulisan ini ditulis untuk aktivitas komunitas 1 Bulan 1 Buku