Suasana fall atau autumn ini sumpah bikin melow. Jadi kebawa-bawa deh sama 'ruh' tulisan yang ingin saya buat di blog yang sudah sekian lama tercueki ini. Alhasil, tulisan yang sudah panjaaaaaaaang, tak hapus lagi. Kenapa? Karena ruh melownya agak beraura negatif. Less motivation, more depression 😅😂
Columbus, 5 Oktober 2018
Saya memang sudah lama tak rutin lagi menulis. Bukan karena ga ada ide. Tapi karena kehabisan tenaga duluan setelah menyelesaikan tugas negara sebagai Ratu dan Permaisuri kerajaan 😥😥
Tak bisa dipungkiri energi saat hamil itu memang terbatas. Salam takzim saya buat para ibu hamil yang tetap produktif dan berkarya dalam hal apapun 🙏
Jadi dulu sebelum hamil, kebiasaan menulis blog rutin biasanya saya lakukan di jam malam dengan konsekuensi begadang, atau di pagi hari dengan konsekuensi harus masak sore hari sebelumnya. Itu idealnya.
Kondisi tak idealnya, saya tak jarang kebablasan 'keasikan' ngurusin rumah maya dan melupakan sejenak rumah beneran saya 😆. Konsekuensinya, ada perut-perut kelaparan yang berujung makan diluar dan rumah berantakan mengundang kesetresan. Pengeluaran meningkat, stress tambah berat 😂
Itu dulu.
Sekarang? Menulis blog menjadi prioritas paling akhir. Padahal dulu menulis blog sudah saya jadikan rutinitas kerja. Tapi kan kondisi berubah ya ... dan kita harus membuat pilihan di setiap perubahan keadaan.
Ada konsekuensi di setiap pilihan tentunya. Jadilah di penghujung masa kehamilan ini saya memilih berdamai dalam kehidupan nyata. Dan membiarkan sejenak rumah maya saya yang bernama blog ini sedikit 'teracuhkan'.
Namun, tak dipungkiri blog sesungguhnya bagian dari ruh penyemangat saya. Satu-satunya hobi yang terkait eksistensi yang tak lagi berorientasi pada orang lain (pembaca), tapi lebih ke kepuasan diri sendiri. Sehingga saya sangat menikmati setiap proses menulis yang saya lakukan. Tanpa membebani diri dengan sebuah target atau capaian. Cukup fokus berbagi kebaikan, sudah sangat cukup untuk membuat saya terjaga stabilitas menulisnya.
Lalu kenapa saya jadikan blog prioritas paling akhir? Karena ada penyemangat baru yang hadir di kondisi saya saat ini. Yang untuk sementara bisa menggantikan blog sebagai mood booster saya. Apa itu???
Berpetualang mencari dan mengamati inspirasi dari orang-orang sekitar. Ciileeeee gaya amat 😂😂😂. Dan hasrat menulis hari ini muncul salah satunya karena hasil mengamati 😆.
Tak ada tema khusus yang akan dibahas dalam tulisan ini. Saya hanya ingin melatih jemari saja agar tak kaku memencet keypad. Melatih otak agar tak buntu menyalurkan ide dan katakanlah melatih diri menulis sesuai waktu yang ditentukan.
Dan alhamdulillah hari ini, ada sedikit waktu yang bisa saya gunakan untuk menoreh kembali blog nya. Katakanlah buat menyapa teman-teman yang masih suka terdampar di blog ini. Meski hanya satu atau dua orang, sungguh penghargaan sekali untuk saya yang sudah tak rutin lagi menulis dan blogwalking 😢. Seolah semangat berbagi informasi atau sekedar opini kembali terbakar.
Untuk memfasilitasi diri yang semangatnya sedang membara ini, jika tidak ada halangan yang berarti, saya meniatkan diri untuk membuat rubrik baru di blog saya yang berjudul 'Inspirasi Hari Ini'.
Kenapa 'Inspirasi Hari Ini'? Karena setiap hari kita adalah inspirasi. Kadang kita ngeh kadang engga.
Padahal, menurut saya, setiap manusia terlahir membawa inspirasi, sekecil apapun itu. Alam dan sekitar kita pun adalah inspirasi. Saya pun jadi merasa perlu mendokumentasikan kisah-kisah yang hinggap dalam pikiran saya di blog yang belumlah terkenal ini, semata-mata untuk saya renungi, betapa banyak inspirasi yang terdapat di sekeliling saya yang sering tak saya sadari. Doakeun semoga beneran dieksekusi ya.
Adapun janji-janji manis saya di media sosial untuk mengulas 'daily routine schedule' Zaid dan Ziad dan juga review gendongan bayi di Amerika masih saya simpan sebagai draft karena belum rampung. Hiks. Maafkan saya 🙏🙏🙏🙏
Dan janji saya menuliskan postcard dari Amerika untuk teman-teman di 1m1c plus beberapa orang teman saya lainnya in sya Allah akan segera saya tunaikan. Ya Allah ... mampukan hamba 😢
Jeleknya manajemen waktu saya 😭😭😭. Tapi lagi-lagi pilihan untuk beraktivitas sesuai skala prioritas memaksa saya untuk lebih realistis. Terpenuhi target 'eksistensi' tapi terbengkalai urusan domestik. Atau sebaliknya. Dan semoga kedepan saya bisa memenuhi target eksistensi dengan pemenuhan urusan domestik ini ya hehehe ...
Tulisan ini, semacam tulisan-tulisan sebelumnya yang selalu muncul senada ketika saya hiatus dari blog 🙈, adalah tulisan motivasi pribadi saya sendiri. Memotivasi diri untuk tetap melakukan aktivitas bermanfaat apapun itu bentuknya. Salah satunya ya menulis blog ini. Karena sesuai nilai yang selalu saya bawa, saat tulisan menjadi saksi kebermanfaatan kita.
Belajar banyak dari para homeschooler atau selebgram berfaedah yang saya ikuti di Instagram, memang akhirnya mereka layak memperoleh atensi karena kedisiplinan dan kefokusan mereka terhadap tujuan yang ingin mereka capai itu sangat luar biasa. Semoga saya bisa mengikuti hal-hal baik yang ada pada tokoh-tokoh media sosial ini. Terutama soal kedisiplinan dan konsistensi mereka.
Ada memang keinginan pribadi saya untuk bisa menginspirasi orang lain lewat media sosial yang saya punya. Tapi pelan-pelan saya sadar diri juga, jika orientasi saya lebih kepada eksitensi dan atensi orang lainnya ketimbang kebermanfaatannya. Jadilah saya merasa perlu mengatur nafas lagi untuk sebuah tujuan utama yang hakiki.
Tidak menafikkan bahwa menjaga eksistensi di era digital menurut saya lebih menantang. Menyeimbangkan kehidupan bersosial media dengan kehidupan bersosial di dunia nyata tentu sulit. Dan kita tentu tak harus memaksakan diri jika tak mampu memenuhi di keduanya. Akan ada prioritas, dan kita yang menentukannya. Bisa dengan memilih salah satunya, atau mengatur prosentase antara keduanya. Yang terpenting, komposisi eksistensi di dunia nyata haruslah lebih besar daripada dunia maya. Kenapa? Karena aplikasi, realisasi dan eksekusi itu lebih bernilai dibanding sekedar dokumentasi. Menurut saya ya ini 😁
Tak jarang kan kita lebih fokus pada dokumentasi untuk kepentingan media sosial ketimbang keberlangsungan dari sebuah aktivitas itu sendiri. Ya saya! Belajar dari pengalaman saya pribadi 😆😅. Untuk menghindari hal ini terjadi lagi, saya akhirnya harus 'merelakan' diri selangkah mundur di dunia maya dan berharap 1000 langkah lebih maju di dunia nyata. Kenapa? Karena tadi, eksistensi era digital lebih menantang dengan segenap godaannya. Dimana like dan comment menjadi tujuan 😅. Sehingga perlulah sejenak saya berhenti dari keriuhan semu ini. Dan memilih berbagi sesuatu hal yang positif yang tak melulu perihal saya, pengalaman saya ataupun perjalanan hidup keluarga saya.
Sudah terlalu banyak. 😁 berat jika harus 'bersaing'. Sedangkan diri sendiri saja belum tertaklukan.
Ya, demikianlah pemaparan tulisan random hari ini. Semoga ada manfaatnya. Intinya saya cuma mau bilang kalo saya mau share tulisan kisah inspiratif yang saya dapati dari sekitar saya.😄😄
"Waktu kecil tak pernah saya bermimpi menjadi bintang, terlalu tinggi. Biarlah saya membumi bersama tanah, merekam tapak demi tapak setiap langkah yang menginjaknya, untuk dijadikan inspirasi dan karya."
Columbus, 5 Oktober 2018
baguus
BalasHapusHohohoho 😅
Hapus