Melakukan perjalanan di musim dingin di benua Amerika tentunya
terlihat asyik ya. Bayangan pemandangan alam yang tengah ditutupi hamparan
salju dan juga bisa berfoto menggunakan perlengkapan winter super kece membuat
kita pasti jadi sangat excited. Di Indonesia ga ada gitu
lho! Eaaa #sombongdetected. Tapi ternyata, keindahan dan keseruan melakukan
perjalanan di musim dingin tak semudah yang hadir dalam bayangan pemikiran
kita. Perlu persiapan matang terkait kesiapan perlengkapan pribadi,
transportasi, akomodasi sampai destinasi yang harus menyesuaikan weather agar
tidak terjebak cuaca buruk di tengah perjalanan. Apalagi jika perjalanan
melibatkan anak-anak, wah itu benar-benar harus well prepare biar
anak-anak nyaman dan tidak kedinginan tentunya.
Sejujurnya, trip kali ini adalah trip pertama dan perdana yang
kami lakukan sepanjang sejarah perumahtanggaan kami. Selain pertama terpanjang,
trip ini juga akan jadi trip perdana di musim dingin. Musim dingin tahun lalu?
Saya masih belum berani ngetrip even ke Athens sekalipun. Athens, sebuah desa
kecil tempat dimana suami menempuh S2 nya , yang jaraknya hanya 1 jam 30 menit
saja dari Columbus. Dimana, di desa itu akan sangat sangat indah pemandangannya
di saat winter. Tapi tetep aja, ga berani! Kenapa belum berani? Karena saya dan
juga suami belum berpengalaman dalam hal permesinan dan cara yang tepat
berkendara di musim dingin dan hal-hal lain terkait musim dingin. Yang kami tau
hanya sebatas, roda bisa slip, mesin bisa mati mendadak, pemandangan saat snowshower akan
jadi sangat terbatas, dan manusia bisa hipotermia. Dan saya udah parno duluan
dan memilih menghabiskan winter 2016 lalu di kota Columbus saja, lebih tepatnya
di kawasan permai Bumi Asri wkwkwkwkwk.
Dalam trip pertama kami yang cukup panjang di musim dingin ini,
yaitu memakan waktu driving saja sekitar 18 jam 30
menit untuk perjalanan berangkat dan 30 jam lebih untuk perjalanan pulang yang
jika dikonversi dalam bentuk hari plus waktu istirahat dan singgah kesana
kemari, total perjalanan kami yaitu selama 3 hari 2 malam untuk keberangkatan,
dan 4 hari 3 malam untuk perjalanan pulang. Total negara bagian yang dilewati
10 negara bagian, yaitu Indiana (IN), Missouri (MO), Kansas (KS), Colorado
(CO), 6 lagi di perjalanan pulang yaitu Utah (UT), New Mexico (NM), Texas (TX),
Arkansas (AR), Tennesse (TN), dan Ketuncky (KY). Yo ayo buka google
maps dulu biar kebayang ... hehehehe.
Asik ya sekolah disana, jalan-jalan mulu! Eaaa ... entah apa yang
membuat saya begitu yakin pasti ada yang bergumam demikian wkwkwkwk. Cus aja
baca biar tau behind the story nya #ea ea eaaaa.
Okeh! Kita lanjut lagi bahas tentang trip yang membelah Amerika
ini!
Memulai perjalanan dari Columbus, Ohio (OH), 3 jam pertama kami
memasuki negara bagian Indiana (IN). Berhubung Indiana jaraknya masih sangat
dekat dengan Ohio, jadilah kami skip berwisata di kota Indianapolis ini.
Meneruskan perjalanan selama 3 jam lagi, langit yang sudah mulai gelap
menyambut kedatangan kami di sebuah kota besar bernama St Louis, negara bagian
Missouri (MO). Destinasi utama di kota ini adalah pinggiran sungai Mississippi.
Lebih tepatnya di Mississippi River Overlook di West Trendley Ave,
East St Louis. Yang berniat mengunjungi St. Louis, boleh di list yang saya
cetak tebal ya. Itu alamat lengkap spot paling sempurna untuk mendapatkan
pemandangan kota St Louis dengan background Gateway Arch St
Louis.
Seperti halnya kota besar lain, pemandangan kota dengan kerlap
kerlip lampu gedung-gedung yang menghiasi tentunya sudah jadi hal yang paling
diincar wisatawan. Tanpa berbasa basi, kami pun berjepret jeprat disana meski
dinginnya angin musim dingin meniup ubun-ubun dan menusuk ke tulang #hiperbola
tapi emang bener.
Setelah memuaskan mata dengan pemandangan kota St Louis, kami pun
menuju sebuah pemukiman perumahan, rumah seorang kenalan, tempat dimana kami
akan beristirahat untuk melanjutkan perjalanan esok hari. Nebeng? Iyah! Kan
minim budget! wkwkwkwk. Dan inilah dia keuntungan memiliki saudara sepengajian.
Ehem! #kodebiarngaji. Jadi kalo kemana-mana bisa nebeng hehehe.
Keesokan harinya, kaum bapak-bapak menunaikan shalat Subuh di
sebuah Masjid terdekat. Ibu-ibu seperti saya shalat di rumah aja sembari
nemenin anak-anak yang masih tertidur pulas. Malam berikutnya ga akan tidur
dikasur empuk lagi, jadi biarkanlah anak-anak menikmati kasur empuk terakhir
mereka sebelum akhirnya sampai ke destinasi utama di Kota Denver, Colorado
(CO), gumam si saya di dalam hati.
Perjalanan berlanjut! Seusai sarapan dan berfoto bersama tuan
rumah, melengkapi kebutuhan 'tempur' untuk 24 jam ke depan dengan mampir ke
sebuah grocery langganan yang pasti selalu ada di setiap
negara bagian Amerika, kami pun cus ke perbatasan negara bagian Missouri dengan
Kansas, yaitu Kansas City. Eits! Kansas city masih masuk negara bagian Missouri
ya ... bukan Kansas! Catet! Nah Kansas city ini memiliki Public Library yang
artistik dan bagus buat poto-poto (dimana-mana library buat baca ya, ini ko
buat foto?!). Namanya Community Bookshelf, 14 W 10th St, Kansas
City, MO 64105. Gedung parkirannya yang artistik mengundang para
wisatawan datang ke public library ini. Ya wisatawan macam kami ini. Yang nyari
info dengan keywords "WHAT TO DO FREE AT KANSAS CITY" #lol agar
budget trip ga bengkak. Selesai berfoto ria, kami pun masuk ke gedung
perpustakaannya. Selain penasaran di dalamnya kaya apa (pastinya seperti perpus
pada umumnya sih hehehe), kami juga mau numpang shalat di perpus ini. Shalat
dimana? Ya dipojokan ruangan. Ga ada musholla!
Sebenarnya, sebelum memasuki Kansas city, kami melewati kota
Columbia. Masuk kota besar juga. Tapi karena jaraknya yang hanya 2 jam dari ST.
louis, lagi-lagi kami skip untuk efisiensi waktu. Perjalanan berangkat memang
bukan perjalanan utama untuk bersinggah berwisata. Destinasi utama tetap
Colorado, kota Denver, tempat dimana kami akan berkegiatan selama 5 hari 4
malam. Kegiatan apa tuh? Muktamar namanya, yang diadakan oleh 2 organisasi
besar bentukan masyarakat Muslim Indonesia (IMSA) dan Malaysia (MISG) di
Amerika.
Sedikit ulasan tentang IMSA dan MUKTAMAR. Jadi dulu tahun 1970an,
komunitas mahasiswa Muslim Malaysia mengadakan acara tahunan sebagai ajang
silaturahim dan edukasi Islami. Dalam acara tersebut juga hadir beberapa
mahasiswa muslim Indonesia yang kala itu jumlahnya masih sangatlah sedikit.
Tahun berganti tahun, pertumbuhan dan pertambahan mahasiswa Muslim Indonesia di
Amerika terus meningkat. Akhirnya tahun 1999 dibentuklah IMSA, Indonesia
Muslim Students in America karena memang waktu itu hanya mahasiswa
yang gabung IMSA. Eh karena banyak mahasiswa yang menetap dan bekerja serta
berkeluarga di Amerika, jadi S nya diganti deh jadi society karena
yang bergabung dan aktif di IMSA seiring berjalannya waktu tak lagi hanya students tapi
juga non students. Dan Muktamar sendiri menjadi annual
event sebagai ajang silaturahim masyarakat muslim Indonesia dan
Malaysia di Amerika. Ajang silaturahim yang tentunya kaya edukasi dan nilai
Islami untuk seluruh keluarga Muslim Indonesia dan Malaysia di Amerika.
Jadi, jalan-jalan kami bukanlah jalan-jalan yang disengaja ya
(disclaimer penting amat yak #lol). Untuk mahasiswa yang bergantung hidup dari
uang beasiswa negara , tampaknya trip seperti ini sulit dilakukan terutama buat
yang berkeluarga. Apalagi jika ada prioritas lain seperti menabung untuk
kehidupan yang lebih real di Indonesia. Amerika tuh ibarat
negri dongeng coi buat saya dan keluarga hehehe. Eh Tapi jalan-jalan yang ga
disengaja ini mudah-mudahan berfaedah ya. Eaaa ...
Kalo boleh curhat, tadinya saya tidak berfikir sama sekali untuk
ngetrip selama suami kuliah di Amerika kecuali ke kota-kota penting saja
seperti New York dan Washington DC. atau kota-kota yang deket dari Columbus
semacam Indianapolis, Chicago atau Cincinnati. Untuk merencanakan perjalanan ke
kota-kota besar itu saja kami (lebih tepat nya suami sih, karena visa saya
tidak mengizinkan saya untuk bekerja dan bersekolah) harus mempersiapkan diri
kerja rodi di setiap semester summer. Alhamdulillah lewat event tahunan
IMSA yang memang niat awalnya buat silaturahim bin reunian suami dengan konco
rekan seperjuangannya semasa bujang ini Allah beri kesempatan kami untuk
menjelajah secuil dari benua raksasa ini. Alhamdulillah yah!
#syahrinimode.on. At least sudah 11 negara bagian yang kami
kunjungi dari 50 yang ada hihihihi.
3 lelaki ini dulu temenan masa bujang di masa training beasiswa USAID |
Jadi, silaturahim disini bener-bener
melapangkan dan meperluas rejeki sih yang kami rasakan. Ada aja jalan dari
Allah sehingga budget jadi lapang. Semisal dengan masuknya suami jadi 10
finalis paper dalam program ISO di acara Muktamar, trus menang (meski) juara
ketiga presentasinya. Total hadiah $220 yang bisa bantu ngurangin banget biaya
trip kami #alhamdulillah. Dan beberapa pintu rejeki lain yang tak hanya sekedar
materi bahkan lebih. Yaitu bertemu dengnan orang-orang keren se Amerika Raya
plus tokoh-tokoh Nasional dan International. Masya Allah ...
Sumber: FB nya Pak Dion (ujung kiri batik coklat) KOPDAR Grup Telehalaqoh Bapak2 dengan ust. Salim |
Kopdar Grup Telehalaqoh IMSIS (IMSA SISTER) |
Duh, curhatnya jadi kepanjangan yak wkwkwkwk
Okeh, dari Kansas City, memasuki negara bagian Kansas, kami menepi
di kota Lawrence. Singgah di sebuah Islamic Center menghabiskan waktu untuk
bermunajat di waktu senja. Shalat Maghrib dan Isya tertunaikan, badanpun
terhangatkan, energi kembali terisi untuk menempuh 8 jam perjalanan malam yang
tak akan menyinggahi penginapan manapun. Blas! Sampe subuh! Agar bisa menikmati
subuh di kota terindah benua Amerika, Denver, Colorado.
Wait! Ternyata, 5 menit dari Islamic Center, terdapat Kansas
University. Sebagai bukti mampir, kami jeprat jepret dulu sama icon kampusnya,
yaitu burung woody woodpecker #peace.
|
Mengisi kedinginan malam, jalanan lurus yang terkadang berbelok
yang selalu minim pencahayaan, saya menemani suami yang malam itu kebagian
shift nyetir dengan sesekali bercerita dan sesekali ngerekam kondisi jalanan
untuk update Instastory, biar kekinian #lol. Tak sabar rasanya menanti esok
subuh. Tak sabar menyaksikan jajaran pegunungan Rocky Mountain yang menjadi
pemandangan khas kota Denver. Dan saya pun terlelap. Maaf ya pak Su ... gagal
jadi co-driver #nyengir.
Sebelum lanjut cerita, saya mau kasih tau sedikit tips turun
temurun dari beberapa orang teman yang sudah malang melintang ngiterin Amerika
yang tampaknya harus dibagikan ke teman-teman kalo-kalo ada dari teman-teman
yang akan melakukan perjalanan minim budget seperti kami ini di benua Amerika.
Tips pertama dalam rangkaian tulisan Menjelajah Amerika, tips
buat dapetin destinasi yang ga ngecewain.
1.
Pertama, jika ingin melakukan perjalanan minim budget di Amerika,
kita harus turunin juga standar ekspektasi kita. Minim budget artinya berwisata
tanpa harus ikut atraksi yang ditawarkan di setiap kota di Amerika, semacam
wisata keliling kota naik Bus tingkat dua, atau wisata ngiterin sungai pakai
kapal wisatawan. Atau naik gedung sejenis sky deck buat menikmati pemandangan
kota. Kalo pun penasaran dengan atraksi wisata kota seperti itu, ga masalah,
pastikan saja harganya berapa sebelum berangkat!
2.
Kedua, tentukan ekspektasi terhadap kota atau negara bagian yang
akan dilewati dengan mengenal khas dari kota di negara bagian tersebut. Jadi
jika melewati negara bagian Missouri misalnya, apasih yang menarik dari negara
bagian ini. Trus tinggal ketik keywords seperti "WHAT TO DO FREE AT
..." untuk melihat rekomendasi wisata apa saja yang bisa kita kunjungi
yang ga akan merogok koceng banyak. Ya kalo buat parkir $5 doank ga papa lah ya
... asal jangan sampe $25 cuma buat parkir doank hehehe.
3.
Ketiga, banyak-banyak browsing. Di internet jaman now, setiap
destinasi kayanya buanyaaaaaak banget foto-foto berseliweran yang bakal kasih
kita gambaran begini toh tempatnya. Lucu apa ga buat foto-foto. Kids friendly
ga. Atau parkirannya mahal ga. Dilewatin sama rute kita ga, atau malah menjauhi
destinasi utama.
4.
Keempat, bikin itinerary itu penting! Biar ga
ngabisin bensin karena kesasar, atau biar ga habisin waktu juga karena harus
browsing destinasi dulu. Apalagi winter begini, matahari munculnya pelit. Jam 8
baru nongol, jam 5 udah kelelep lagi. Beuuuuh!
5.
Kelima, kalo perjalanan kamu emang niat ngetrip bukan perjalanan
nyambi kaya saya, ada baiknya tentukan destinasi sesuai waktu di negara bagian
tersebut plus cuaca disana. Pastikan jika mau ambil pemandangan malam,
nyampenya malam jangan siang hehehe. Atau kalo mau ambil pemandangan sunrise
atau sunset titik poin terbaik di daerah mana dan cuaca lagi cerah apa ga. Jadi
bikin plan A atau B untuk jaga-jaga kalo destinasi kamu terkait weather.
6.
Kalo minim budget ya harus well prepare. Kalo budget nya setia
setiap saat, ya ga papa juga ngedadak. Tapi tetep sih, itinerary penting kata
temen saya yang udah pengalaman mah ...
Post Comment
Posting Komentar
Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗