Pagi ini cukup mendung. Tampaknya cuaca paham betul apa yang tengah kurasa. Kesedihan lagi! Ya! Dan entah kesedihan yang keberapa.
Kucoba menata kembali hati yang tersakiti ini. Kuperas air mata yang tersisa. Kutata senyumku. Ya, aku bisa bahagia!
Kejadian kemaren sore itu membuatku gagal untuk yang kesekian kalinya menjadi wanita tangguh tanpa keluh kesah. Penat yang menumpuk itu membuatku meledak dalam ketakutan. Panikku tak terarah mendapati keluarga kecilku saat kejadian belumlah sempurna. Perasaanku hilang arah. Pikiran aneh berkecamuk bercampur gemuruh dada yang dirundung kesah. Tuhan ... bisik hatiku.
Takdir baik masih menyertaiku sekeluarga. Dan aku berharap terus begitu adanya. Selalu terjauh dari bala, semoga.
Hidup di negara antah berantah tak membuatku takut hilang arah. Namun hidup tanpa panduan ilahi membuatku panik berkecamuk hati. Aku rindu merenung di masjid. Ya! Aku rindu.
Jika boleh kumengadu padaMu. Ada asa yang kusimpan di dada wahai Tuhan pemilik semesta. Jika Engkau berkenan, pertemukan ku dengan takdir baikku. Sekedar memiliki saudara seiman yang bisa membuatku lebih dekat lagi padamu. Yang bisa membuatku tak lagi menangisi dunia yang pastinya Engkau tak suka. Yang bisa membuat hidupku penuh dalam pemaknaan, bukan kehampaan. Ya, aku takut melakukan kesalahan lagi Tuhan.
Dalam tumpukan dosa ini, jika masih bisa aku merintih memohon akhir hidup yang baik, berilah arah apa yang harus kulakukan. Berikan petunjuk kemana kaki dan tangan ini harus kuarahkan. Agar dosa ini bisa pupus satu persatu.
Post Comment
Posting Komentar
Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗