Dear lelaki,
Apa kabarmu hari ini? Bagaimana goa-mu? Sudahkah kau kunjungi? Berceritalah panjang agar hatimu terbuka lapang. Bukankah begitu caramu melepas lelah dan penat?
Lelaki, kamu dan wanita katanya ibarat sepasang sepatu. Bersama namun tak bersatu. Karena engkau milik sang kaki kanan dan si wanita milik sang kaki kiri. Kamu dan wanita akan melangkah bersama, terpisah tapi satu arah langkah.
Adakalanya kita tak saling pandang. Tak mengapa. Berdoa saja agar tak hilang satu diantara kita.
Surat ini ditulis seorang wanita tak bernama untuk lelaki tak berupa. Meraba detil untuk digurat dalam kata menuju makna agar, iya, aku paham akan dirimu lelaki.
Hari ini atau mungkin kemarin atau esok, ada kelabu ditengah benderangnya terik. Tak mengapa. Bukankah alam berpadu menciptakan warna syahdu antara kelabu dan biru? Ya, itulah kita. Tunggu saja waktu yang merangkai makna kata setia disaat kita mulai menua. Disaat dirimu tak lagi butuh goa untuk bercerita melainkan wanita untuk melepas lelah dan penatmu. Ya, perlahan goa mu akan bersarang laba-laba karena kau tinggalkan. Perlahan goa mu hanya menjadi tempat sejarah pencatat keluh kesah langkah hidupmu. I
Tapi ... itu hanya harapku. Karena sampai kapanpun ... goa mu akan menjadi tempat terbaik bagimu ... bukan karena wanita tak mampu ringankan bebanmu... tapi wanita ... begitu cintamu terpaku hingga dirimu tak mampu memadu bebanmu dengan nya ...
Columbus, 22 Februari 2017
Post Comment
Posting Komentar
Komenmu sangat berarti bagiku 😆
Makasi ya udah ninggalin komen positif ... 🤗