Terbang ke Amerika ga cuma pake pesawat Qatar aja sih. Maskapai apanya tergantung rute mana yang kita pilih dan mau berapa kali transit. Ada American Airlines, Catay Airlines, Japan Airlines, Delta, dan masih banyak lagi. Rute pun ada yang melewati jalur timur ada juga yang melewati jalur barat. Ke arah timur maka kita bisa bersinggah di Jepang atau Hongkong. Sedangkan lewat arah barat bisa transit di Doha, Qatar. Silahkan saja pilih sesuai keinginan dan pastinya harus sesuai kantong :P
Saya pribadi sih pilih Qatar Airways karena emang suami yang pilihin. Hehehe.. katanya di Qatar Airways ini semua menu yang disajikan selama perjalanan dijamin kehalalannya. Eh bener aja, saat saya menerima daftar menu dari salah seorang pramugarinya, terdapat tulisan "All foods are based on Islamic principles" (gitu tulisannya kan?)
Berawal dari terminal 2D bandara Soekarno Hatta, semua bermula (aseeeek). Suasana masih kental Indonesianya dengan sambutan dari petugas maskapai Qatar yang masih orang Indonesia. Sesampai di pintu pesawat, saya tiba-tiba merasa memasuki dunia baru dengan senyuman dan sapaan dari awak kabin dimana wajah mereka tak lagi wajah Indonesia. Pelayanan full English. Dan saat berkesempatan mengedar pandangan ke seluruh penumpang pesawat, saya baru mulai menyadari bahwa saya tengah bersama orang-orang dari berbagai penjuru dunia. Takjub sekaligus gemetaran. Karena ini pengalaman ternorak pertama saya terbang barengan orang-orang dari berbagai bangsa dan suku. Oh ya Allah ... Maha Kaya nya Engkau bisa hamba rasakan saat itu. Ayat tentang penciptaan kita yang berbangsa dan bersuku dengan perbedaan warna kulit dan sebagainya saat itu terpampang nyata. Selama ini kan hanya berupa informasi semata yang saya peroleh dari pelajaran Geografi. Kalaupun bertemu warga negara asing, ga pernah yang sekumplit ini. Mulai dari bermata sipit sampe bermata belo. Berkulit hitam legam, sawo matang, putih lansat sampe putih ala-ala bule di pilem-pilem hollywood. Dari yang berambut gimbal sampe yang ga berambut (eh suami eike donks), pokonya komplit. Dan uniknya, perjalanan panjang di pesawat ini memiliki ruang publik untuk berinteraksi sosial, yaitu di depan pintu toilet :P
Pesawat Qatar yang kami naiki jenis Airbus. Terdapat 3 row kursi dengan 2 lorong pemisah dan memiliki jumlah susunan kursi 3 - 4 - 3 (beberapa kursi di bagian tengahnya berjumlah 3). Toilet berjumlah sekitar 6 buah. 3 di bagian tengah dan 3 di bagian belakang. Saya kurang tau pasti apakah toilet hanya untuk kelas ekonomi atau gabung dengan kelas bisnis ... soalnya pas pramugari menjelaskan saya nya cengo dan gagal fokus ke awak kabin ganteng #eh
Kata suami, Qatar Airways lebih lega dibanding American Airlines. Selain itu pramugari atau awak kabin nya juga lebih ramah dan komunikatif. Oh ya, pesawat ke Doha dan ke Philadelphia sepertinya ada sedikit perbedaan tapi ga significant sih. Yang saya perhatikan cuma bagian penopang kaki nya aja. Pesawat ke Doha terasa lebih dugdeg buat saya karena memiliki penopang kaki. Sehingga agak menyulitkan saya yang lebih suka selonjoran ... hehehe. Perbedaan lain yang terperhatikan, remote control pesawat Qatar menuju Doha lebih easy to use ketimbang yang ke Philadelphia. Tapi ya perbedaan ini tentunya ga penting sih buat orang yang ga ribet kaya saya ... heu
Alhamdulillah perjalanan kami tergolong lancar. Mulai dari Jakarta ke Doha dengan waktu tempuh 8 jam, kemudian lanjut dari Doha ke Philadelphia selama 11 jam. Hanya saja untuk posisi tidur, saya sangat kasian melihat anak-anak tidur agak risih karena tidak kunjung menemukan posisi wenak mereka. Zaid sampe tidur nonggeng dengan kaki menapak ke lantai dan badan rebah ke kursi. Saya sendiri sempet tidur gaya putri duyung yang lagi nekuk kakinya. Ah pokonya ga kebayang deh kalo saya berangkat dalam kondisi hamil, bakal kaku dan kram kayanya perut #huft
Oh ya, untuk makanan, meski makanan di pesawat ini halal food semua, tetap aja ya, bagi yang bawa anak siapkan saja makanan favorit anak-anaknya. Mulai dari makanan besar sampe ke cemilan. Saya pribadi ngebekel makanan kaya mau piknik khas orang Indonesia. Menu makanan yang saya bawa berikut dengan jumlahnya:
* 6 bungkus nasi putih
* 5 potong paha ayam goreng
* 1 porsi telor dadar Padang favorit anak-anak
* 2 misting full Spaghetti carbonara homemade #donks
* 1 bungkus roma malkist seaweeds
* beberapa potong brownies panggang
Untuk susu dan minuman lain saya berharap pada menu maskapai. Namun sayang, anak-anak saya ga minat satu pun minuman dari maskapai melainkan cuma satu, TEH. Maklum anak sunda. Hehehe...
Saran saya sih, siapkan makanan anak-anak selama perjalanan. Misal seperti saya, kami akan menghabiskan 26 jam lebih perjalanan. Lebih kurang ada 4 kali waktu makan yang akan kami lakukan selama di pesawat (3 kali makan doank sih, tapi karena perbedaan waktu dannbiasanya di perjalanan perut laparnya ga tentu, jadi saya bawa untuk porsi 6 kali makan, mending berlebih daripada kurang #heu)
Kenapa ga kasih makanan yang disediakan maskapai aja buat anak-anak? Karena anak-anak saya berselera Padang campur Sunda dimana makanan itu semua ga ada di daftar menu Qatar Airways ... hehehe...
Bagi lidah yang sudah berdamai dengan makanan-makanan western yang cenderung flat, makanan Qatar saya kasih 2 jempol. Bagi saya pribadi sih masih berterima di lidah dan tergolong enak. Sepanjang perjalanan baik ke Doha ataupun Philadelphia yang mengisi 3 menu utama pastilah ayam, daging dan ikan. Perbedaannya hanya terdapat pada pendampingnya. Ada yang ditemeni kentang bejek alias mashed potato, ada yang sama telor dadar gitu (ga tau nama kerennya, omelets kali yaks). Untuk makanan pembukanya berkisar antara Salad sayur dan buah. Dan makanan penutup berkisar antara kueh-kuehan dan makanan aneh yang saya ga kenal dan ga mau nyicip karena baunya ga enak. Suka ga suka, kita cuma bisa milih main course nya doank, karena dessert sama appetizer nya sudah ditentukan sama pihak maskapai.
Hmmmm, apalagi ya .... oh ya barang bawaan. Apa aja sih yang perlu dibawa ke kabin. Apa aja yang ga dibolehin sama saya bawa apa aja (ini penting untuk diketahui nih :P )
Sebelum melakukan perpackingan. Saya (suami sih) memastikan terlebih dahulu beberapa hal, diantaranya:
* berapa koper atau barang maksimal untuk 1 orang penumpang
Untuk Qatar Airways sendiri, 1 orang memiliki jatah 2 koper (termasuk anak-anak). Sedangkan barang carrying on atau barang yang masuk kabin masing-masing diberi jatah 2 barang.
* berat maksimal 1 koper atau barang berapa kilo
1 koper yang ke bagasi maksimal berat 23 kilo. Sedangkan barang yang masuk kabin berat maksimal 7 kilo. Tidak berlaku akumulasi ya.
* benda-benda terlarang yang tidak diizinkan masuk ke kabin
Cairan tidak boleh melebihi 100 ml per botol nya. Kalau kamu bawa beberapa benda cair, misal mau bawa perminyakan anak-anak, minyak kayu putih, minyak telon, minyak tawon sama minyak bubut, pastikan jumlahnya masing-masing ga melebihi 100ml. Kemudian masukan dalam satu wadah tertutup seperti tas plastik yang banyak dijual mamang-mamang di Gasibu #ehkatahuandehshopingdimana
Selain benda cair, makanan yang dibawa pun ada beberapa yang dilarang seperti dilarang membawa makanan-makanan yang mengandung liquid. Jadi kalo mau bawa rendang pastikan dulu rendangnya ga berminyak sama sekali. Hmmmm ... rendang telor kayanya deh yang mewakili.
Trus apalagi ya ... untuk lebih lanjut nya baca aja di aturan masing-masing maskapai ya. Karena suka beda-beda ... hehehe
* benda-benda terlarang yang tidak diizinkan masuk ke negara tujuan
Amerika kayanya termasuk negara yang bawel deh soal barang yang dibawa pendatang asing ke negara mereka. Eh tapi saya sendiri ga tau sih, Indonesia punya larangan yang sama ga ya? Kalau pun punya tampaknya perbedaan nya terdapat pada kedisiplinan dalam menerapkan aturan yaks.
Nah di Amerika, bawaan pendatang akan diperiksa dan dipereteli jika saat pemeriksaan menggunakan X-ray ada indikasi mencurigakan. Secara garis besar mereka melarang 4 poin: tanaman hidup, makanan olahan daging, biji-bijian, dan buah-buahan.
Di negara lain pastinya punya kebijakan yang berbeda ya, silahka ceki ceki pake mbah Google ... ;)
Kalo ada yan kepo barang bawaan saya, berikut listnya:
3 koper besar dengan berat maksimal >> berisi perbajuan dan diselipi beberapa barang titipan berupa obat-obatan dan makanan seperti sambel terasi ABC (jangan bilang sambel terasi ya ... ntar jadi masalah karena olahan hewan. Bilang aja sambel, ga akan ngerti mereka #ehbecanda). Selain baju, koper-koper ini berisi tas dan sepatu plus 1 speaker murrotal kesayangan. Perjaketan bawa semua. Hmmm ... udah sih itu aja.
1 dus besar dengan berat 18 kilo >> berisi barang yang sama sama koper. Berhubung koper udah ga ada lagi, jadi aja oake dus rokok yang dibungkus cantik pake kertas kado ... hehehe
1 koper carrying on >> isinya baju ganti lengkap dengan cangcuters nya ... perkaos kakian dan percilemekan anak-anak. Pampers sama mainan anak-anak.
1 ransel >> isinya dokumen, mulai dari passport, surat-suratan rekomendasi dari sponsor, pertiketan sama persurat keluarga asli dan terjemahan seperti KK dan buku nikah. Selain itu ransel berisi makanan piknik yang sudah saya list di atas.
2 handbag >> 1 saya dan 1 suami. Isinya dompet beserta kekayaan negara #eh. Dan dokumen-dokumen yang punya mobilitas tinggi. (Sebenernya ada 1 tas kecil lagi berisi gendongan. Tapi karena gendongan kadang kami simpen di koper, jadi berasa ga bawa tas kecil itu ... hehehe
Huft panjang juga nih tulisan. Sebagai penutup, pesan moral yang sangat kepake yang saya dapat dari beberapa orang teman dalam memulai perjalanan perantauan saya ini adalah:
* be your self but of course still adjust
* enjoy your 'looooooooong' holiday
* learn and explore more
Mungkin kita memang akan mengalami fase keterkejutan budaya, tapi semoga dengan kesadaran penuh akan menghadapi itu semua membuat kita lebih siap saat ada hal baru yang membuat kita ciut dan ngedrop, seperti di teriaki petugas imigrasi misalnya #pengalamanpribadi
Semoga tulisan ini sedikit membantu ya buat kamu yang akan melakukan perjalanan panjang. Have a nice trip and always smile to the strangers #cheeeeeeeeeers
Colombus (gaya euy sekarang, dulu Payakumbuh sekarang Colombus) #lol
28 Juli 2016 (ulang tahunnya si Sulis nih)